SLIDE1

Andreas Nawawi

Berbagi inspirasi dan pengalaman positif.

ENTREPRENEUR - START NOW!

ENTREPRENEUR di Indonesia JAKARTA, 10-10-10 Hingga kini, jumlah entrepreneur di Indonesia hanya 0,18 ..

Tampilkan postingan dengan label Bisnis Entrepreneur Marketing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis Entrepreneur Marketing. Tampilkan semua postingan

THE POWER OF NETWORKING - 1


  -->
TIDAK DAPAT DIPUNGKIRI, MANUSIA TIDAK DAPAT BEKERJA SENDIRI
 APALAGI DALAM MENGHADAPI KRISIS DUNIA SAAT INI
 PRESIDEN AMERIKA JF KENNEDY, MENGATAKAN SESUATU TENTANG KRISIS
 MILIKI RESPONS YANG BENAR SUPAYA KITA MENANG ATAS KRISIS

“The richest people in the world look for and build NETWORKS. Everyone else looks for work.” Robert Kiyosaki
Robert Kiyosaki sepertinya ingin menunjukan kecenderungan dari banyak orang kaya di dunia dalam mereka membangun usahanya. Di dalam era persaingan yang sangat keras seperti saat ini memang dibutuhkan kebersamaan yang saling menguntungkan dan menguatkan untuk menjadikan setiap individu didalamnya dapat berlayar lebih jauh, atau terbang lebih tinggi.
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap mahkluk di dunia ini memerlukan satu sama lain untuk dapat berprestasi dan hidup bahagia. Meskipun kita berada di era modern, dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan tehnologi mutakhir, tetapi kesuksesan berprestasi dan kebahagiaan kita masih sangat bergantung terhadap keberhasilan menciptakan NETWORKING.

  -->
Dr. Frank Minirth dalam bukunya berjudul You Can. Ia mengungkapkan bahwa NETWORKING adalah seni berkomunikasi satu sama lain, berbagi ide, informasi dan sumberdaya untuk meraih kesuksesan individu ataupun kelompok. “Networking is a process of getting together to get ahead. It is the building of mutually beneficial relationship. – NETWORKING ADALAH PROSES KEBERSAMAAN. SELAIN ITU NETWORKING MERUPAKAN JALINAN HUBUNGAN YANG BERMANFAAT DAN SALING MENGUNTUNGKAN,” tandasnya. Secara garis besar dalam membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah.



 TETAPI SEMUANYA DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI


 PERHATIKAN APA YANG DIKATAKAN JEAN PAUL GETTY, TENTANG NETWORKING
-->
Bila banyak orang merasa kurang berhasil membangun networking karena mereka hanya berkenalan atau bertukar kartu nama. Setelah tiba di rumah, kartu nama itu hanya memenuhi laci meja kerja dan sulit mengingat lagi siapa mereka. Sedangkan membangun kekuatan networking hanya bisa dikerjakan dengan cara yang terorganisasi dan yang paling penting adalah memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama, inilah yang disebut sebagai BUDAYA KERJA DALAM NETWORKING.
Budaya Kerja inilah yang akan MENJADI KATALISATOR yang AMPUH BAGI PENCAPAIAN TUJUAN SESUAI nilai-nilai luhur yang disepakati bersama.
(DISAMPAIKAN KEPADA PROPERTY AGENT DI LINGKUNGAN PARAMOUNT SERPONG, SEBAGAI TANDA TERIMA KASIH, ATAS KERJA SAMA YANG HEBAT SELAMA INI. GOD BLES YOU)


THE POWER OF NETWORKING




THE POWER OF NETWORKING
“The richest people in the world look for and build NETWORKS. Everyone else looks for work.” Robert Kiyosaki
Robert Kiyosaki sepertinya ingin menunjukan kecenderungan dari banyak orang kaya di dunia dalam mereka membangun usahanya. Di dalam era persaingan yang sangat keras seperti saat ini memang dibutuhkan kebersamaan yang saling menguntungkan dan menguatkan untuk menjadikan setiap individu didalamnya dapat berlayar lebih jauh, atau terbang lebih tinggi.
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap mahkluk di dunia ini memerlukan satu sama lain untuk dapat berprestasi dan hidup bahagia. Meskipun kita berada di era modern, dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan tehnologi mutakhir, tetapi kesuksesan berprestasi dan kebahagiaan kita masih sangat bergantung terhadap keberhasilan menciptakan NETWORKING.
Dalam dunia usaha lazim dikatakan kita tidak bekerja jika tidak membangun networking atau hubungan sosial.
Dengan kata lain menjalin hubungan sosial dengan siapa pun menjadi bagian penting dalam segala aktivitas kehidupan, entah pada saat kita di tempat kerja, di rumah, lingkungan rumah, tempat umum dan perbelanjaan dan lain sebagainya. Apa sebenarnya arti networking sehingga berdampak sangat besar terhadap kehidupan kita?
Networking adalah membangun hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh terhadap kesuksesan profesional maupun personal. Karena networking lebih dari sekadar berkenalan, melainkan berbagi potensi dan informasi, mendapatkan integritas dan mempengaruhi, dan menciptakan visi yang mengarahkan kemampuan masing-masing individu untuk melakukan sesuatu terhadap orang lain.
Terlepas dari apa yang baru saja kita bahas diatas, mari kita lihat bagaimana alam juga memberi contoh yang indah tentang NETWORKING
Ada perbedaan antara wild geese/ burung angsa liar dan rajawali.
Rajawali cenderung untuk hidup sendiri, sepertinya dia sulit untuk hidup berkelompok.
Sebaliknya angsa liar, mereka selalu terbang berkelompok, membentuk formasi V. Dalam formasi ini mereka dapat terbang lebih jauh dan lebih cepat 70%.
Mereka yang dibelakang akan berteriak menyemangati yang didepan, yaitu burung yang memimpin.
Angsa liar dapat menempuh jarak ratusan kilometer bila terbang bersama-sama, tapi bila terbang sendiri, angsa liar tidak dapat terbang sejauh itu.
Yang menarik, bila terjadi, karena satu atau dua alasan, seekor angsa liar turun ataupun jatuh, maka beberapa angsa liar akan menemani, karena mereka tahu kalau sendirian mereka tidak dapat terbang jauh. Jadi teman-temannya akan menunggu sampai si sakit itu sembuh atau mati, lalu mereka akan menantikan rombongan lain tiba dan mereka akan bergabung untuk terbang bersama.
Bila si pemimpin sudah lelah, maka akan ada angsa liar lain yang akan menggantikannya, dan kelompok tetap mendukung si pemimpin baru untuk melanjutkan perjalanan.
Rupanya didalam kebersamaan itu, ada hal lain yang terjadi yaitu mereka saling menguatkan, saling memberi semangat untuk dapat lebih maju dan berhasil...luar biasa
Pengertian dari alam ini tak berbeda jauh dengan pendapat Dr. Frank Minirth dalam bukunya berjudul You Can. Ia mengungkapkan bahwa NETWORKING adalah seni berkomunikasi satu sama lain, berbagi ide, informasi dan sumberdaya untuk meraih kesuksesan individu ataupun kelompok. “Networking is a process of getting together to get ahead. It is the building of mutually beneficial relationship. – NETWORKING ADALAH PROSES KEBERSAMAAN. SELAIN ITU NETWORKING MERUPAKAN JALINAN HUBUNGAN YANG BERMANFAAT DAN SALING MENGUNTUNGKAN,” tandasnya. Secara garis besar dalam membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah.
Bila banyak orang merasa kurang berhasil membangun networking karena mereka hanya berkenalan atau bertukar kartu nama. Setelah tiba di rumah, kartu nama itu hanya memenuhi laci meja kerja dan sulit mengingat lagi siapa mereka. Sedangkan membangun kekuatan networking hanya bisa dikerjakan dengan cara yang terorganisasi dan yang paling penting adalah memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama, inilah yang disebut sebagai BUDAYA KERJA DALAM NETWORKING.
Budaya Kerja inilah yang akan MENJADI KATALISATOR yang AMPUH BAGI PENCAPAIAN TUJUAN SESUAI nilai-nilai luhur yang disepakati bersama.
Jadi tidak semua “perkumpulan” itu akan membuahkan hasil yang maksimal, karena kalau hanya sekedar berkumpul tanpa memiliki nilai yang sama, maka kecenderungan untuk saling menonjolkan diri tinggi sekali.
Persis seperti apa yang dikatakan oleh Henry Ford,
“Coming together is a BEGINNING. Keeping together is a PROGRESS. But WORKING TOGETHER is a SUCCESS”
Sekali lagi “APA ITU NETWORKING YANG HEBAT”
Perlu di tanamkan secara mendalam, bahwa Networking adalah strategi untuk menghubungkan Anda dengan orang-orang yang sebelumnya tidak Anda kenal untuk membantu mencapai kesuksesan yang lebih besar. Sehingga pola networking ini sudah menjadi alat marketing yang sangat terkenal, karena hasilnya atau dampaknya sangat besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
“If I would given a chance to start all over again. I would choose NETWORK MARKETING” Bill Gates
Dari penelitian diketahui bahwa 70-80% pekerjaan bisa didapatkan dari networking, yaitu dari rekomendasi teman, saudara, ataupun kenalan. Selain itu, 90-100% entrepreneur berupaya mencari partner kerja dari referensi kenalannya. JADI SETIAP ORANG YANG ANDA TEMUI ADALAH PINTU YANG DAPAT MEMBUKA PELUANG SUKSES YANG ANDA IDAMKAN.
Networking setara pentingnya dengan KEMAMPUAN KOMUNIKASI. Syarat utama membangun networking terletak pada kemampuan komunikasi.
Langkah awal, mulailah dengan membuka komunikasi terus dengan orang lain. Gunakan inisiatif untuk berkenalan dengan seseorang atau beberapa orang dalam sebuah kesempatan. Setiap orang yang Anda temui adalah “pintu” atau “jembatan” penghubung pada 200 sampai 300 orang lainnya. Jika dia adalah seorang yang sukses, maka dia juga penghubung ke 200 sampai 300 orang sukses lainnya.
Syarat lain yang tak kalah pentingnya dalam membangun networking yaitu memiliki dan menerapkan sikap ”giving dan sharing”. Apa yang Anda miliki yang dianggap orang lain          
GUNAKAN KATA TANYA SEBANYAK-BANYAKNYA, supaya kita akan mendapatkan informasi dalam setiap kesempatan, misalnya informasi tentang anak-anak, usaha mereka atau hobi yang sedang mereka jalankan saat ini. GUNAKAN FORMAT “FORM”
Informasi lebih banyak tentang diri pribadi mereka sangat penting guna memberikan perlakuan yang paling tepat, di sisi lain mereka juga pasti terkesan pada diri kita. Tetapi mungkin orang lain enggan bercerita jika kita tidak menunjukkan sikap dari keinginan yang tulus. Jadi kita harus bersikap sebaik mungkin tanpa unsur dibuat-buat. Langkah lain adalah menciptakan tujuan. Dengan demikian kita akan mampu memvisualisasikan siapa saja yang harus kita dekati. Sehingga tak perlu membuang waktu dengan mengikuti perkumpulan yang tidak berhubungan dengan target yang ingin kita capai.
Tetapi sebaiknya kita tidak mendekati sampai lusinan orang dalam setiap kesempatan. Ketika kita mampu menciptakan jalinan hubungan baik dengan tiga orang saja dalam setiap kesempatan itu sudah cukup. KARENA KEKUATAN NETWORKING TERLETAK PADA KUALITAS DIBANDINGKAN KUANTITAS ATAU JUMLAHNYA.
Sesudah itu, maksimal dalam 72 jam kita harus berusaha menjalin komunikasi dengan mereka agar mereka tidak melupakan kita begitu saja. Langkah yang bisa kita lakukan adalah mengirimkan kartu pos, mengirimkan e-mail, surat, menelpon seraya mengungkapkan kebahagiaan kita mendapatkan kesempatan bertemu mereka atau menanyakan kabar tentang anak-anak, usaha, maupun hobi yang sedang mereka kerjakan.
Cara tercepat mengembangkan networking menurut Joe Girard adalah menjalin hubungan dengan orang yang sudah mempunyai jaringan cukup besar. Tetapi Joe Girald dalam bukunya The Greatest Salesman In The World, menyatakan bahwa kesinambungan komunikasi sudah dapat memperluas networking. Ia berpendapat orang biasapun memiliki sekurang-kurangnya 250 orang yang cukup dekat dalam kehidupannya.
Tapi segala sesuatu harus dimulai dari diri kita, untuk itu jangan pernah berpikir untuk memiliki networking yang hebat bila pribadi kita tidak disukai.
Jadi penting sekali untuk memiliki kemampuan,
·      HOW TO SELL YOURSELF
·      HOW TO SELL YOUR COMPANY/ORGANIZATION
·      HOW TO SELL YOUR PRODUCT
Dalam pengalaman yang saya miliki, banyak orang tahu teorinya, tapi disaat mereka harus membangun network, mereka gagal, karena mereka tidak mampu melewati barrier pertama yaitu HOW TO SELL YOURSELF .
Dalam melakukan pola ini maka penting sekali menerapkan sikap RESPEK, RESPEK PADA DIRI KITA, RESPEK PADA SESAMA, RESPEK PADA PERUSAHAAN, DAN RESPEK PADA PRODUK KITA.
Hal lain yang penting adalah menerapkan NILAI-NILAI LUHUR, INGAT KITA DIHARGAI KARENA ADANYA NILAI DALAM DIRI KITA, bila seseorang yang amburadul, lalu tidak memiliki nilai luhur, bagaimana seseorang bisa dihargai
NILAI LUHUR INI HARUS DIMILIKI, lalu dikembangkan menjadi BUDAYA KERJA, YANG AKAN MENJADI DASAR KERJA BAGI SEMUANYA. Inilah tindakan PENDEKATAN STRUKTURAL yang akan mengokohkan PENDEKATAN RASIONAL, PENDEKATAN EMOSIONAL yang akan menguhkan agar semua tim dapat mencapai impian bersama. 

(DIBUAT KHUSUS UNTUK TEMAN-YEMAN DI PRASETIYA MULYA -SEMINAR HOME OF ENTREPRENEUR)




CO-BRANDING




CO-BRANDING
Dalam strategi co-branding, dua merek melakukan aliansi, misalnya, dengan melansir produk baru dengan menggabungkan dua merek (seperti Sonny-Erricson, Philips-Alessi). Dalam kasus ini ada merek utama (header) dan merek penguat (modifier). Kategori produk dari produk co-brandinglah yang menentukan merek mana yang berfungsi sebagai header brand. Karena produk Philips-Alessi termasuk kategori peralatan (elektrik) rumah tangga, maka kaitannya lebih ke produk yang dihasilkan Philips (Alessi sendiri memproduksi asesoris dan peralatan nonelektrik). Jadi, Philips bisa dianggap sebagai header brand.
Co-branding adalah aliansi antara dua merek yang sengaja dibuat jelas di mata konsumen. Fokus co-branding adalah sinergi yang saling menguntungkan, baik kognitif, emosional maupun perilaku. Co-branding mengacu pada proses bersama dalam pembangunan merek Co-branding mengambil tiga bentuk yang berlainan:
1.     Pada tataran produk: suatu produk baru lahir bersumberkan dari dua produk (seperti Häagen-Dazs dengan Baileys, Sonny-Ericson, dan Philips-Alessi). Karena fokus co-branding lebih pada mutual advantages, merchandise tidak kita anggap sebagai satu bentuk co-branding. Ingat tujuan produk merchandise hanyalah memberi stimulasi pada penjualan produk lainnya! produk co-brand itu sendiri juga harus mampu meraup manfaat dari strategi ini. Kasus Philips-Alessi bisa menggambarkan hal ini. Ada 5 peralatan dapur yang dilansir dengan nama Philips-Alessi: mesin kopi, alat pemanggang, ketel listrik, pemeras jeruk dan blender. Untuk produk-produk ini merek Philips berfungsi sebagai jaminan mutu produk yang tinggi (sifatnya teknis), sementara Alessi mampu menambah nilai yang mengacu segala sesuatu yang terkait dengan desain Italia.
Berdasarkan kriteria tersebut, co-branding pada tataran produk didefinisikan sebagai berikut:
Co-branding adalah peluncuran produk baru dengan 2 nama merek: (1) milik dua perusahaan atau unit usaha yang berbeda, (2) yang dipakai secara independen di antara keduanya dan (3) yang saling menguntungkan dan memberi kontribusi bagi nilai tambah produk gabungan.
2.     Pada tataran distribusi: satu produk (secara temporer) dijual berkombinasi dengan produk lainnya atau masing-masing perusahaan saling mendistribusikan produk partnernya di pasar di mana mereka telah teruji menguasai jaringan distribusi. Ada dua bentuk co-branding pada tataran distribusi: (1) produk dijual secara gabungan dengan produk lain, dan (2) kedua perusahaan saling mendistribusikan produk partnernya di pasar di mana mereka telah memiliki jaringan distribusi yang kuat. Yang pertama biasanya dilakukan untuk dua produk berbeda (namun, umumnya terbatas pada ‘in-atau on-pack premium’). Bentuk co-branding ini bisa menjadi pilihan dalam rangka pengembangan merek rute anggaran rendah. (Lantaran dengan cara ini, produk baru bisa ‘menumpang’ penjualan produk yang sudah mapan). Distribusi produk dan perusahaan lain umumnya hanya terjadi bagi produk-produk yang tidak saling bersaing.
3.     Pada tataran komunikasi: satu produk dipuji dan direkomendasikan dalam komunikasi pemasaran merek lain. Co-branding pada tataran komunikasi disarankan hanya bila nilai tambah dua merek tersebut berbeda. Bentuk co-branding ini cukup bermanfaat bila merek yang akan dikembangkan tak cukup mampu membangkitkan persepsi kualitas. Jenis co-branding ini akan menguntungkan bagi merek yang membutuhkan quality perception boost.

CO-BRANDING dan TEMBOK TEBAL dalam KEPEMIMPINAN
Tapi lebih dari hal diatas sebenarnya ada banyak bidang yang bisa memanfaatkan Co-Branding, dalam melahirkan pemimpin baru baik didalam ranah politik, bisnis atau apapun juga, sering co-branding dipakai untuk maksud meneruskan kepemimpinan yang ada.
Misalkan ada seorang anak muda yang mulai masuk dalam satu bisnis tertentu,  bila hal itu dijalaninya sendiri tentunya  tidaklah mudah, saya meminjam istilah kawan baik saya, dia katakan,”Sepertinya ada tembok tebal yang harus dia hancurkan” Sebenarnya kita tidak perlu menghancurkan tembok tebal tersebut, kalau saja kita “menggandeng” orang yang sudah menghancurkan tembok tebal didalam bidang tersebut.
Mengapa ada “tembok tebal” bagi setiap orang yang masuk dalam satu bidang baru, seperti yang saya sebut, bidang politik, bisnis atau apapun juga. Alasannya karena memang benar ada tembok yang sangat tebal, yang ada didalam pikiran setiap orang, juga didalam pikiran orang yang menjadi calon pelanggan atau pengguna jasa kita. Sayangnya untuk menjebol tembok itu tidaklah mudah. Karena saat ini kita sedang hidup didalam masyarakat yang dijuluki “low trust society” dimana tingkat kepercayaan yang satu dengan yang lainnya sangat rendah, maka tembok tersebut bisa makin tebal dan makin sulit.
Ambil sebuah contoh, misalkan anda biasa potong rambut pada seorang ahli Pemotong Rambut yang sudah dipercaya bertahun-tahun untuk mengolah rambut anda. Tentunya kepercayaan ini sudah berjalan lama sekali, dan reputasi si Pemotong Rambut-pun sudah anda pahami dan yakini dengan teguh. Pada suatu hari ketika anda sedang dipotong rambutnya oleh si Pemotong Rambut, anda diperkenalkan kepada seseorang yang dikatakan sebagai asistennya, dan diembel-embeli, si Asisten ini juga ahli potong rambut, sekalipun masih muda, tapi dia juga sangat ahli. Walaupun anda tidak percaya atau masih belum yakin, tapi karena yang mengatakan ini adalah orang “kepercayaan” anda, maka ada sedikit benih “percaya” dalam hati anda.
Beberapa waktu kemudian, si Pemotong Rambut, mulai cerita, bagaimana hebatnya si Asisten, walau belum sepenuhnya yakin, tapi heran “benih percaya” makin banyak. Percayalah hanya butuh waktu sampai akhirnya anda akan menyerahkan “kepala” anda untuk diolah oleh si Asisten. Itulah Co-Branding atau dalam keseharian disebut sebagai Mentoring, bentuk lain co-branding dalam kepemimpinan.
Hal inilah yang sebenarnya dapat digunakan agar para “pemula” dapat melakukan penetrasi lebih dalam ke dalam pikiran setiap calon pelanggan kita.
Hal ini biasanya juga sudah banyak dilakukan dalam bisnis Perbankan, Kesehatan, Konsultan, Pengacara, Arsitek, Kontraktor dan usaha jasa lainnya yang sejenis.



MENGINTIP PELUANG BISNIS MASA KINI



MENGINTIP Peluang Bisnis Masa Kini

Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat lokal maupun nasional, nampaknya masih menyimpan  harapan yang cerah kedepan. Walau persoalan makro seperti telah bergulirnya perdagangan bebas Asia ( AFTA ) yang sudah berjalan saat ini.

Ada wacana pesimistis dan juga optimistis muncul. Wacana pesimis adalah ketika SDM kita tidak mampu untuk mengikuti perkembangan jaman dan juga tidak bisa memanfaatkan peluang dan akses yang ada. Sedangkan wacana optimisnya adalah bahwa pangsa pasar atau ceruk dengan adanya AFTA justru semakin terbuka lebar, tentu dengan tata aturan perdagangan yang jauh lebih lunak dibandingkan sebelumnya.
Wacana terus berkembang, bahwa dunia bisnis kedepan yang mampu bertahan dari gempuran 100% AFTA dan juga Perdagangan bebas Dunia, adalah bisnis yang tidak memiliki ketergantungan atas bahan baku. Sedangkan, masa ini kita sedang memasuki saatnya “LEDAKAN” bisnis Network. Geliat ini nampaknya sudah mulai terasa, sebab ada banyak tawaran bisnis Networking, dari produk Rumah Tangga, Spiritual, Kesehatan, Paket Liburan dan lain-lainnya, dari sini kita harusnya mulai percaya bahwa apa yang di katakan oleh tokoh entrepreneur International Warren Buffet, memang benar. Dia katakan“ Ini hanya masalah waktu saja…".
LEBIH JAUH DENGAN Networking.
Robert T Kiyosaki, dalam berbagai artikel dan juga bukunya yang paling populer yakni “ Rich Dad Poor Dad “ dan juga “ The CashFlow Quadrant “ pernah bilang bahwa Networking mengajarkan pada kita pelan namun pasti untuk berpindah dari quadrant kiri ke quadrant kanan, dari bekerja untuk orang lain lalu menjadi investor. Sebab tanpa harus mengeluarkan modal yang besar sekali, sebagaimana bisnis konvensional, Networking akan mengantarkan pelaku Network yang professional dan juga penuh dedikasi pada puncak impiannya, yakni Time and Financial Freedom.
Tanpa bermaksud untuk membantah, harusnya banyak dari kita  percaya apa yang dikatakan. Sebab pasti ada beberapa kawan disekitar kita yang sudah menggeluti dunia bisnis Networking MURNI terlebih dahulu, dan saat ini sudah mulai merasakan keberhasilan dan kesuksesannya.
Tanpa terasa waktu terus berjalan, jaman juga terus berubah. Kesuksesan yang pernah dan sedang di raih oleh kawan-kawan pebisnis konvensional, 90% ingin mempertahankan titik keberhasilan tersebut dengan berbagai cara. Ditengah – tengah persaingan yang semakin ketat, nilai uang yang semakin merosot terus. Gempuran pelaku bisnis dengan modal besar mulai merambah kepelosok desa. 
Teori kesuksesan yang dahulu kala pernah diterapkan dan berhasil, sama sekali tidak bisa menjamin bahwa kedepannya teori tersebut masih bisa diterapkan.                                  
Lalu apa yang harus kita lakukan?

Jika analoginya roda itu berputar, maka kedudukan sebuah keberhasilan itu sendiri selalu berubah, kadang dibawah, kadang diatas, jadi setiap perjuangan yang sudah membawa kita dari bawah ke puncak kesuksesan, harus kita pertahankan, kalau mungkin kita kembangkan...betul kan? Jadi kita harus berani membuat terobosan, karena cara yang sama akan mencapai titik yang sama, harus ada terobosan baru yang berbeda dari kebiasaan yang ada. Seperti layaknya seorang pemain bola, yang sigap dan tanggap dalam menjemput bola, bukan sekedar menunggu bola.
Hermawan Kartajaya dalam bukunya “ Hermawan Kartajaya on MARKETing “ pernah mengatakan bahwa “menguAsai pasar itu penting, tetapi menguasai hati dan pikiran pasar itu jauh lebih penting“  Masalahnya adalah, bagaimana kita bisa belajar bersama mengenai konsep tersebut, supaya bisnis yang sedang kita bangun dapat berjalan sesuai dengan harapan? Bagaimana kita bisa menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan? Atau bagaimana kita bisa tahu apakah pasar sudah  membutuhkan atau belum produk yang kita tawarkan? jawabannya BISA . Tetapi biayanya mahal bila harus dilakukan dengan cara konvensional, sebab kita harus meng-edukasi pasar. Hal inilah yang menyebabkan biaya promosi jadi mahal dan berdampak langsung pada harga jual. Dan saya percaya ini sulit dilakukan bagi para pebisnis pemula atau newbie. Hebatnya melalui NETWORKING kita bisa belajar hal ini dengan lebih cepat dan lebih murah, karena kita bisa mulai sedikit demi sedikit.
Terus setelah Networking, lalu apa lagi yang bakal meledak dikemudian hari?
Jawabannya adalah INTERNET MARKETING. Mengapa? Karena saat ini sudah terjadi pergeseran, kalau dulu internet hanya menjadi pembanding, sekarang internet sudah menjadi sumber utama. Orang mau beli apa saja, yang pertama kali ditanya adalah Mr Google
Perpaduan antara NETWORKING dan INTERNET MARKETING akan menjadi BUSINESS VEHICLE YANG TANGGUH dimasa depan, yang akan membuat bisnis kita melesat cepat. Jadi bersiaplah, memang tidak semua orang akan dapat sukses dikemudian hari, sejarah menuliskan, hanya mereka yang mengerti dan berani melakukannyalah yang akan menjadi JUARA... Good Luck and God bless you


Picture by Andreas Nawawi, "Richmond Night Market, Vancouver BC, Canada" November 2010


A BETTER TOMORROW TAKES YOUR BEST TODAY








TO MAKE CHANGES, YOU DON’T HAVE TO BE A LEADER, YOU DON’T HAVE TO BE SUPERIOR;  ALL YOU NEED IS A STRONG WILL.
Banyak orang tidak menyadari, bahwa semua hal yang terjadi pada hari ini, adalah buah dari perbuatan atau keputusan pada masa lalu.
Jadi kalau hidup saudara berantakan pada hari ini, maka percayalah, ini adalah hasil dari perbuatan atau keputusan pada masa lalu...sayangnya kita tidak dapat merubah masa lalu. Tapi kita punya kesempatan merubah masa depan. Caranya dengan merubah gaya hidup kita pada hari ini, supaya masa depan kita akan menjadi masa depan yang penuh dengan harapan dan berlimpah dengan kebahagiaan.
Einstein pernah mengatakan:”Mengerjakan dengan cara yang sama, tetapi mengharapkan hasil yang berbeda adalah perbuatan orang gila.”
Jadi kalau kita ingin mengalami perubahan, maka rubahlah kebiasaan kita, rubahlah cara berpikir kita
Lima Langkah Sukses Untuk Berubah.
1. Miliki KEINGINAN Untuk Berubah.
2. PIKIRKAN dan BAYANGKAN bagaimana hidup anda setelah berubah.
3. BICARAKAN Perubahan itu paling tidak pada 2 orang
4. Ambil TINDAKAN pertama sesuai dengan apa yang kita pikirkan
5. Terus BERTINDAK jangan puas hanya dengan bertindak satu kali… teruskan sampai jadi KEBIASAAN YANG BAIK.
Perubahan tidaklah menjadi perubahan, sampai anda mulai melakukan hal-hal baru dalam hidup anda.
Banyak orang ingin berubah, tapi selalu “mentok” di kotak yang sama, mundur tidak, apalagi maju, karena mereka tidk tahu, apa yang mau dirubah dan bagaimana caranya. Menurut penelitian ada 10 hal yang perlu kita miliki supaya hidup kita lebih bermakna, sehingga suatu kali, disaat menjelang ajal, anda tidak akan menyesal, bahwa anda pernah hidup di dunia.
Perhatikan dengan baik film “AMAZING DANCE” Jawab dengan jelas, sebutkan siapa2 saja yang ikut berperan dalam menjadikan Mali dan Xiao Wei menjadi seperti itu? Tentunya faktor orang tua dan kawan-kawan sangat berpengaruh, tapi yang paling berperan adalah dirinya sendiri. (Untuk kisah dan filmnya bisa dilihat di artikel Amazing Dance di blog ini juga.
Ada satu penelitian dari Harvard University, dalam penelitian yang dibuat berdasarkan, keadaan lulusan dari Harvard, karena mereka menemukan, banyak dari lulusan Harvard yang merasa tidak berhasil dalam hidupnya.
Akhirnya mereka membat riset, dan mereka menemua\kan, bahwa bagi setiap orang yang sukses, rata2 ada 4 faktor yang menguasainya, sbb:
K, Knowledge ; S, Skill ; I, Inteligence ; A, Attitude
Menurut mereka faktor A, Attitude mempunyai porsi yang paling besar dalam menunjang sukses, yaitu 85%
Sayangnya, Attitude atau sikap hati, tidak dapat dipelajari disekolah biasa, tapi harus di sekolah kehidupan. Bersyukurlah untuk semua kejadian yang dapat melatih kita menjadi pribadi yang bermakna.
Dalam diri setiap orang ada perbedaan, dan perbedaan yang kecil ini dapat menjadi besar. PERBEDAAN YANG SEDIKIT ITU ADALAH SIKAP, SEDANGKAN PERBEDAAN YANG BESAR ADALAH SIKAP ITU POSITIP ATAU NEGATIP. Clement Stone
Makin tinggi jabatan seseorang biasanya makin positiplah sikapnya.      
Sikap kita pada seseorang akan menentukan sikap orang tersebut pada kita.
Sikap kita pada kehidupan, menentukan kehidupan itu sendiri terhadap kita.
Sikap kita pada awal suatu usaha atau tugas akan menentukan sukses atau gagalnya usaha itu.
Ada 10 kebiasaan yang baik, yang akan membantu kita memiliki “Sikap Positip”, yaitu tertulis sbb,
1. TAKUT AKAN TUHAN.
Mengutamakan kebenaran rohani memimpin setiap keputusan kita
2. MENERIMA TANGGUNG JAWAB.
Harga dari sebuah kebesaran adalah TANGGUNG JAWAB. Winston Churchill. SETIAP ORANG YANG MENERIMA TAMBAHAN TANGGUNG JAWAB, SEBENARNYA MEREKA MEMBERIKAN PROMOSI BAGI DIRINYA SENDIRI
3. FOKUS PADA HAL YANG POSITIP.
Cari yang positip dan kembangkan
4. TIDAK MENUNDA.
5. MENGEMBANGKAN RASA SYUKUR.
Supaya kita bisa tidak sombong waktu menang dan tidak putus asa waktu kalah
6. MENGEMBANGKAN HIKMAT & PENGERTIAN.
Dalam setiap keadaan, pasti ada nilai baik yang dapat dipelajari
7. MEMBANGUN PENGHARGAAN POSITIP.
8. MENCARI TEMAN YANG BAIK.
Ingat apa yang dikatakan Lord Byron pada orang yang memukuli temannya,"Berapa banyak kau merencanakan memukul dia, berikan setengahnya kepadaku" Setiap orang sukses, pasti memiliki sahabat
9. RELA DIUBAH.Amerika seketika berubah saat mendengar apa yang dikatakan Presiden JF Kennedy, hanya 8 tahun setelah pidatonya, Amerika berhasil mengirim Neil Armstrong berjalan di permukaan bulan.
10. JANGAN PERNAH MENYERAH.

Memang benar untuk menjadikan diri kita baru, saudara harus berani melakukan perubahan. Dan perubahan baru disebut perubahan, bila saudara mulai lakukan langkah perubahan segera.
Ingat! Apa yang dikatakan oleh Mike Murdock
Winning doesn’t start around you, it begins INSIDE YOU.
Jangan tunda segera lakukan apa yang bisa kau lakukan hari ini setiap penundaan hanya akan melahirkan KERJA KERAS, STRESS, SAKIT, MENGEMBANGKAN SIKAP PEMALAS, TAKUT juga akan MENGACAUKAN TIM KERJA benar apa yang dikatakan John Maxwell,” Kerja keras adalah kumpulan dari hal-hal mudah yang tidak kita lakukan, ketika seharusnya kita lakukan”

Selamat berubah



Terima kasih untuk Ray White Indonesia, atas kesempatan yang diberikan