KISAH HEBAT DARI SORANG WANITA BERNAMA HELEN KELLER
DIA BUTA DAN TULI TAPI DIA SUDAH MENJADI JAWABAN BAGI JUTAAN ORANG DISELURUH DUNIAFilm ini diambil dari Youtube dengan link dibawah ini. Thanks to Youtube and Pujangga 19
https://www.youtube.com/watch?v=-dSJ5fu4BlM
Hellen Adam Keller lahir sebagai anak yang sehat di Tuscumbia,Alabama, Amerika serikat pada 27 Juni 1880 disuatu tempat yang dikenal dengan nama “Ivy Green”. Dari ayahnya, ia merupakan keturunan Alexander Spottswood seorang gubernur colonial dari Virginia yang juga memiliki hubungan dengan keluarg-keluarga pahlawan Utara Amerika. Dari ibunya, ia memiliki hubungan darah dengan keluarga-keluarga new England termasuk Hales, Everetts dan Adamses. Ayahnya bernama Kapten Arthur Keller, seorang editor surat kabar North Alabamian. Kapten Arthur Keller juga memiliki ketertarikan yang kuat kepada kehidupan public dan merupakan orang yang berpengaruh dilingkungannya. Pada tahun 1885 dibawah administrasi Cleveland, ia diangkat menjadi Marshal untuk Alabama Utara.
Penyakit yang menimpa Helen keller pada saat berumur 19 bulan membuat
ia menderita tuli dan buta sebelum ia mengetahui cara membaca dan
menulis. Pada saat itu ia diduga mengidap demam otak dan mungkin saja
sekarang lebih tepatnya dikenal dengan nama demam scarlet. Karena
penyakitnya sejalan bersama pertumbuhannya, ia menjadi anak yang liar
dan tidak patuh serta tidak mengenal dengan jelas dunia yang ada
disekelilingnya.
Kehidupan Helen keller yang baru dimulai pada Maret 1887 ketika ia
berumur kurang lebih 7 tahun. Hari itu merupakan hari yang paling
penting yang selalu ia ingat dalam hidupnya, ia kedatangan seorang
perempuan Anne Mansfield Sulivan dari Tuscumbia yang menjadi gurunya.
Nona Sulivan, merupakan perempuan berumur 20-an lulusan Sekolah khusus
orang buta bernama Perkin School. Ia merupakan orang yang mendapatkan
penglihatannya kembali melalui serangkaian operasi. Ia datang atas
unjuran simpatik Alexander Graham Bell yang merupakan kenalan keluarga
Anne. Semenjak hari itu, edua orang tersebut, menjadi guru-murid yang
tak terpisahkan hingga kematiannya pada awal 1936.
Nona Sullivan memulai tugasnya untuk mengubah anak yang tidak
terkontrol menjadi sosok yang sukses dengan memberikan boneka yang
merupakan buatan anak-anak dari sekolah Perkin (sekolah khusus orang
cacat yang kemudian dibuat khusus untuk Helen). Dengan mengejakan
d-o-l-l (boneka) melalui tangan , ia berharap dapat menghubungkan objek
dengan huruf. Helen ternyata belajar dengan cepat dengan metode yang
tepat pula, namun ia tidak tahu bagaimana cara untuk mengucapkan
kata-kata. Selama beberapa hari, ia banyak belajar mengeja kata-kata
baru namun dengan cara yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
Suatu hari ia dan “guru”-panggilan Helen untuk Sullivan- pergi ke
tempat sumur pompa terbuka. Nona Sullivan mulai memompakan air dan
menaruh tangan Helen dibawah keran air tersebut. Begitu air menyentuh
tangan Helen, ia mencoba untuk mengeja secara perlahan kata ‘w-a-t-e-r
(air) melalui tangan helen yang satunya kemudian semakin cepat.
Tiba-tiba, sinyal itu dapat dimengerti oleh pikiran Helen. Ia akhirnya
tahu bahwa water (air) adalah zat dingin luar biasa yang mengalir
ditangannya. Setelah ia mengerti, ia berhenti dan menyentuh tanah dan
menanyakan ejaan untuknya. Pada saat malam tiba, ia sudah mempelajari 30
kata-kata baru.
Sewaktu ia mengecap pendidikan, ia belajar menguasai alphabet dengan
cepat, baik manual maupun huruf timbul khusus bagi orang buta serta
meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Di tahun 1890, ketika
umurnya masih 10 tahun, ia mencoba untuk belajar berbicara. Entah
bagaimana ia mengetahui bahwa seorang gadis buta tuli di Norway sudah
dapat berbicara dengan baik. Nona Sarah Fuller di Horace Mann School
merupakan orang pertama yang menjadi guru vokal untuknya.
Sejak ia masih kecil, ia selalu berkata suatu hari saya akan masuk
perguruan tinggi dan akhirnya ia membuktikannya. Pada tahun 1898, ia
berhasil masuk ke Cambrige school for young ladies sebelum akhirnya ia
masuk ke Radcliffe College pada musin gugur 1900 dan menamatkan
sekolahnya pada tahun 1904 dengan prestasi Cumlaude. Selama tahun-tahun
berikutnya sampai ia meninggal di tahun 1936, Anne Sullivan selalu
berada disampingnya, terus menerus mengeja buku demi buku, ceramah demi
ceramah melalui tangan Helen.
Pendidikan formalnya berakhir sewaktu ia menerima gelar Sarjana Muda,
namun selama hidupnya ia selalu belajar secara informal hal-hal yang
penting bagi masyarakat moderen. Dengan pengetahuannya yang luas serta
banyaknya pencapaian dibidang pendidikan, ia dianugerahkan gelar doktor
kehormatan dari temple university dan harvard university seta dari
universitas Glasgow di Skotlandia; Berlin, Jerman; Delhi, India; dan
Witwatersran di Johannesburg Afrika Selatan. Ia juga merupakan peserta
kehormatan untuk education institute di Scotland.
Pada tahun 1905, Anne Sullivan menikah dengan John Macy,seorang
kritikus dan sosialis terkemuka. Pernikahan tersebut tidak merubah
hubungan guru dan murid tersebut. Helen akhirnya tinggal bersama Anne
dan suaminya. Keduanya terus memberikan waktu untuk pendidikan dan
aktifitas Helen. Selama masih berstatus murid di Radcliffe, Helen
memulai karir menulis yang kemudian ditekuninya selama hampir 50 tahun.
Pada tahun 1903, The story of My Llife (kisah hidupku) muncul dalam
bentuk cerita bersambung di Ladies Home Journal dan kemudian muncul
dalam bentuk buku. Merupakan karya yang paling populer dan telah
diterjemahkan ke dalam 50 bahasa termasuk Marathi, Pusthu, Tagalog dan
Vedu. Juga dibuat dalam bentuk edisi buku tipis di Amerika Serikat.
Publikasinya yang lain adalah : Optimis; An Essay; The World I Live In;
The song of the stone wall; Out of the Dark; My Religion; Midstream- my
later life; Peace at eventide; Helen Keller in Scotland; Helen Keller
Journal; Let us have faith; Teacher, Anne Sullivan Macy dan the open
door.
Helen Keller adalah wanita tegar yang menjadi inspirasi bagi Dunia,
dan ia di kenal sebagai pejuang hak-hak wanita, pembela orang cacat
serta pengarang produktif dan sukses.
Helen Keller bisa membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak bisa
mengekang manusia untuk sukses, selama ada keyakinan diri, kerja keras
dan semangat.